🗻 Gelar Lulusan Stpi Curug
Liputan6com, Jakarta Hanggar di landasan pacu Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia atau STPI Curug, Kabupaten Tangerang, bakal dikembangkan menjadi Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) serta kargo.. Hal tersebut terungkap dalam kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah pejabat, beserta seorang pengusaha kargo PT Avia Kargo, melihat langsung hanggar dan beberapa bangunan
SekolahTinggi Penerbangan Indonesia (STPI) - Perjalanan terbentuknya STPI berawal dari Akademi Penerbangan Indonesia (API) yang mana didirikan tanggal 1 juni 1952 di Gempol, Kemayoran Jakarta. Seiring dengan perkembangan teknologi penerbangan, dan kebutuhan industri penerbangan di Indonesia, Akademi Penerbangan Indonesia (API) beberapa kali mengalami perubahan baik nama maupun statusnya.
Bahkanlamaran pekerjaannya sering ditolak lantaran hanya lulusan SD. "Saya akhirnya bekerja sebagai tukang parkir. Saya selalu punya keyakinan akan sukses di waktu yang akan datang. Tinggal bagaimana saya terus berusaha dan mengembangkan diri," kata Doni dikutip pada Jumat (11/3/2022). Doni saat itu bekerja serabutan.
Programstudi pertama di STPN yaitu D-IV Pertanahan. Taruna yang belajar di program ini akan menempuh pendidikan selama 8 semester atau 4 tahun. Supaya bisa dinyatakan lulus dan mendapat gelar Sarjana Terapan, Taruna memiliki beban studi sebanyak 149 SKS.
Sekitar142 pilot ab initio alias yang baru lulus dari sekolah itu masih menganggur.
Sejaksaat itu STPI berhak menyelenggarakan program pendidikan setingkat Sarjana yaitu sampai Diploma IV, dan lulusan Diploma IV berhak menyandang gelar Sarjana Sains Terapan (S.SiT).
Jawaban Untuk program pola pembibitan mendapat PPL,CPL,IR,ME,FIC,GIC, dan ATPL Ground. (jika tidak ada perubahan). Sekaligus mendapat gelar Sarjana sains ilmu terapan karena D4 Dan untuk program mandiri atau non diploma yang didapat PPL,CPL,IR, dan ME.
AriefM Edie Ka Biro Hukum dan Kerjasama IPDN, Perwira Upacara Pada Pelantikan Pamong Praja Muda luLusan IPDN 2022 02/08/2022 02/08/2022 oleh redaksi Dr Arief M Edie, mantan Dir Pol PP Linmas Kemendagri mendapat kepercayaan sebagai Perwira Upacara Pada Pelantikan Pamong Praja Muda luLusan IPDN th 2022, di Istana Wakil Presiden RI.
STPICurug Harus Tetap Jaga Kualitas Lulusan 0 TANGERANG - Sebagai institusi pendidikan dan latihan di bidang penerbangan tertua di Indonesia, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten diminta untuk menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan.
. Profil - Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI adalah perguruan tinggi kedinasan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. STPI terletak Bandar Udara Budiarto, Curug, Tangerang, Banten. Awalnya STPI berada di Gempol, Kemayoran, Jakarta. Baru pada tahun 1954, STPI dipindah ke Tangerang STPI Curug memiliki luas sekitar lebih 545 Ha dan berada di 4 daerah yaitu Serdang Wetan, Rancagong, Kemuning, dan Palasari. Para taruna STPI digembleng untuk menjadi profesional di bidang penerbangan. Ada 2 jalur untuk menjadi taruna STPI yaitu Swadana atau Sipencatar.1 Baca Akademi Militer Sejarah Berawal dari Akademi Penerbangan Indonesia API yang didirikan tanggal 1 juni 1952 di Gempol, Kemayoran Jakarta. Seiring dengan perkembangan teknologi penerbangan, dan kebutuhan industri penerbangan, API beberapa kali mengalami perubahan baik nama maupun statusnya antara lain 2 Tahun 1954 API pindah ke Curug – Tangerang. Tahun 1969 API berubah nama menjadi Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara LPPU di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Tahun 1978 LPPU berubah nama menjadi Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan PLP di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan. Tahun 2000 Tepatnya tanggal 10 Maret 2000, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 2010 PLP berubah menjadi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia yang disingkat menjadi STPI. Baca Akademi Angkatan Laut AALVisi & Misi Visi 2 Menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional dan internasional untuk menuju pusat keunggulan Centre of Excellence yang berstandar internasional. Misi Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan dalam rangka mencerdaskan bangsa dengan menciptakan sumber daya manusia penerbangan yang memiliki iman dan taqwa, berkualitas internasional, mampu, bersaing, mandiri dan Berikut ini lambang STPI Curug 2 Lambang STPI Curug Wikimedia Lambang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia berbentuk Burung Rajawali yang membawa perisai yang menggantung di dadanya serta mencekram sehelai pita yang bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI yang berarti mengabdi untuk persatuan, berwarna kuning emas yang sedang terbang mengarungi angkasa luas menggambarkan STPI Curug adalah lembaga yang dinamis dan senantiasa mengembangkan diri ke arah yang lebih sempurna. Warna yang digunakan adalah kuning emas yang menyiratkan ketajaman pikiran, keagungan cita-cita, keluhuran budi pekerti dan kecemerlangan pikiran di dalam menapak masa depan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia bidang penerbangan. Filosofi visual lambang terdiri dari tiga bagian dengan makna sebagai berikut 1. Burung Rajawali - Sayap kiri lima helai menyiratkan visi STPI dan pemikiran maju yaitu menghasilkan lulusan yang diakui di lima benua - Sayap kanan lima helai menyiratkan misi STPI yaitu didalam menunjang program pemerintah guna menciptakan kemantapan lima unsur pokok pembangunan yaitu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan - Ekor lima helai menyiratkan bahwa landasan idiil penyelenggaraan STPI adalah Pancasila - Pangkal ekor lima helai menyiratkan visi STPI dan pemikiran maju yaitu menghasilkan lulusan yang diakui di lima benua menyiratkan misi STPI yaitu didalam menunjang program pemerintah guna menciptakan kemantapan lima unsur pokok pembangunan yaitu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan menyiratkan bahwa landasan idiil penyelenggaraan STPI adalah Pancasila menyiratkan pedoman pembinaan STPI yaitu menciptakan manusia yang memiliki jiwa korsa dan mencerminkan Lima Citra Manusia Perhubungan 2. Perisai yang menggantung di leher burung rajawali, yaitu - Tulisan SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA - Kuncup bunga melati di tengah-tengah yang terdiri dari tiga helai daun bunga dan tiga helai kelopak bunga yang menggamrkan bulan kelahiran STPI yaitu bulan tiga atau Maret dan meiliki makna antara lain Tiga helai daun bunga melati yang sedang mekar menyiratkan bahwa pada awal kelahirannya, STPI mendidik para remaja untuk menjadi penerbang, teknisi penerbangan dan operator/administrator penerbanganTiga helai kelopak bunga menyirakan bahwa tugas-tugas STPI meliputi tiga tugas utama yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu tuga pendidikan, tugas penelitian dan tuga pengabdian kepada masyarakat - Untaian mata rantai berjumlah sepuluh yang sambung menyambung manjadi satu berbentuk lingkaran yang melingkari kuncup bunga melati menggambarkan tanggal dikeluarkannya Keputusan Presiden berdirinya STPI yaitu tanggal 10 Maret dan memiliki makna bahwa semua kegiatan STPI adalah untuk kesatuan dan persatuan bangsa dan tanah air Indonesia - Dua helai untaian padi yang berisi 43 butir padi 21 di kiri dan 22 di kanan menggambarkan nomor Keputusan Presiden tentang pendirian STPI yang menyiratkan bahwa STPI mencetak sumber daya manusia guna memperkuat ekonomi bangsa demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia 3. Sehelai pita bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti mengabdi untuk persatuanStruktur Organisasi Berikut ini struktur organisasi STPI Curug 2 Struktur organisasi STPI Curug Program Studi 1. Jurusan Penerbang 1 - Prodi Penerbang Sayap Tetap - Prodi Penerbang Sayap Putar 2. Jurusan Teknik Penerbang - Prodi Teknik Pesawat Udara TPU - Prodi Teknik Navigasi Udara TNU - Prodi Teknik Listrik Bandara TLB - Prodi Teknik Mekanikal Bandara TMB - Prodi Teknik Bangunan dan Landasan TBL 3. Jurusan Keselamatan Penerbangan - Prodi Pemandu Lalu Lintas Udara PLLU - Prodi Penerangan Aeronautika PA - Prodi Komunikasi Penerbangan KP - Prodi Pertolongan Kecelakaan Penerbangan & Pemadam Kebakaran PKPPK Baca Akademi Angkatan Udara Taruna STPI Curug Fasilitas Berikut ini fasilitas yang ada di STPI Curug 2 1. Transportasi 2. Asrama 3. Kesehatan 4. Olahraga - Lapangan sepak bola - Kolam Renang - Lapangan Basket - Lapangan Bola Voli - Lapangan Badminton TribunnewsWiki/cva
- Seleksi masuk Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI atau Politeknik Penerbangan Indonesia PPI Curug sudah dibuka pendaftarannya sejak 9 April 2022. Calon peserta yang ingin mendaftar di sekolah kedinasan tersebut diharuskan memenuhi sejumlah syarat. Rangkaian seleksi masuk STPI atau PPI Curug 2022 tergabung dalam rangkaian Seleksi Penerimaan Calon Taruna/Taruni Sipencatar Kementerian Perhubungan Kemenhub. Kegiatannya akan berjalan bersamaan dengan seleksi masuk 21 sekolah Kemenhub lainnya. Seleksi STPI atau PPI Curug 2022 yang dibuka saat ini adalah pola pembibitan Kemenhub dan pola pembibitan khusus putra/putri Papua/Papua Barat. Pendaftarannya dapat dilakukan secara online melalui Periode pendaftaran akan dibuka sampai tanggal 30 April 2022 pukul merupakan salah satu sekolah kedinasan penerbangan yang ada di Indonesia. Melansir laman resminya, dulu STPI dikenal dengan nama Pendidikan dan Latihan Penerbangan PLP. Sekolah kedinasan yang bergerak di bawah Kemenhub itu baru disebut sebagai STPI sejak tahun 2000. Namun, setelah 20 tahun menyandang nama STPI, sekolah kedinasan ini resmi mengganti namanya menjadi PPI-Curug pada 2021. STPI atau PPI Curug memiliki kampus utama yang berlokasi di Banten, tepatnya di Jalan Raya PLP Curug, Serdang Wetan, Kecamatan Legok, Kota Tangerang. Baca juga Biaya Formulir Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2022 Sesuai PNBP Jumlah Pelamar Sekolah Kedinasan 2022 Terbanyak & Kuota Penerimaan Syarat Masuk Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia 2022 Melansir Sipencatar Dephub, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon pendaftar untuk melamar sekolah kedinasan Kemenhub 2022, termasuk STPI atau PPI Curug, sebagai berikut 1. Warga Negara Indonesia WNI; 2. Berusia maksimal 23 tahun dan minimal 16 tahun pada 1 September 2022; 3. Memenuhi persyaratan nilai berikut bukan hasil pembulatan Lulusan tahun 2021 dan sebelumnya memiliki nilai rata-rata ujian yang tertulis pada ijazah tidak kurang dari 7,0/10; 70/100; atau 2,8/4. Sedangkan untuk peserta formasi putra/putri Papua/Papua Barat memiliki nilai minimal 6,5/10; 65/100; atau 2,6/4; Lulusan tahun 2022 memiliki nilai rata-rata rapor untuk komponen pengetahuan pada semester genap kelas XI dan semester gasal kelas XII sebesar 70/100. Sementara, untuk peserta formasi putra/putri Papua/Papua Barat nilai minimal di dua semester minimal 65/100. Peserta harus dinyatakan lulus saat pendaftaran ulang dengan menunjukkan ijazah SLTA; Lulusan tahun 2021 dan sebelumnya jika rata-rata ijazah menggunakan skala penilaian 1-10 atau skala penilaian 1-3 wajib untuk mengonversi nilai menjadi skala 100 sesuai dengan panduan yang tercantum di website Peserta juga wajib melampirkan surat keterangan dari sekolah asal yang ditandatangani oleh kepala sekolah; Bagi lulusan luar negeri atau memiliki ijazah berbahasa asing wajib melampirkan surat penyetaraan atau persamaan ijazah dari Kemendikbud; 4. Peserta pria memiliki tinggi badan 160 cm, sedangkan wanita 155 cm, namun khusus untuk prodi D-IV Penerbang, pria minimal 165 dan wanita minimal 163 cm; 5. Pendaftar formasi pola pembibitan Kemenhub khusus putra/putri Papua/Papua Barat wajib mencantumkan surat keterangan Orang Asli Papua OAP yang dikeluarkan oleh kepala desa/lurah/kepala suku di wilayah Papua/Papua Barat; 6. Berbadan sehat, tidak cacat fisik dan mental, bebas HIV/AIDS, serta bebas narkoba; 7. Peserta pria tidak bertato/memiliki bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinganya atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat dibuktikan dengan surat keterangan dari pemuka agama/adat; 8. Peserta wanita tidak bertato/memiliki bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik di anggota badan lainnya selain telinga dan tidak berlubang tindik di telinga lebih dari satu padang kiri dan kanan, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat dibuktikan dengan surat keterangan dari pemuka agama/adat 9. Memiliki ketajaman penglihatan normal dan tidak ada kelainan buta warna baik parsial maupun total; 10. Tidak sedang menjalani dan terancam hukuman pidana karena melakukan kejahatan; 11. Belum pernah diberhentikan dengan tidak hormat dan/atau mengundurkan diri sebagai Taruna/Taruni di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan; 12. Bersedia mentaati segala peraturan pada pelaksanaan Pola Pembibitan Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Perhubungan; 13. Bersedia diberhentikan dengan tidak hormat jika melakukan tindakan kriminal antara lain mengkonsumsi dan atau memperjualbelikan narkoba, melakukan tindak kekerasan perkelahian, pemukulan, pengeroyokan, perundungan, dan melakukan tindakan asusila atau penyimpangan seksual; 14. Khusus formasi pola pembibitan Kemenhub bersedia ditempatkan di Unit Pelaksana Teknis UPT Kemenhub di seluruh wilayah Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan; 15. Dinyatakan gugur apabila terbukti melakukan pemalsuan identitas/dokumen; 16. Melakukan pembayaran biaya pendaftaran sesuai perguruan tinggi yang dituju; 17. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Calon Taruna/Taruni bermaterai Rupiah; 18. Memiliki e-mail dan nomor telepon yang masih aktif dan valid. Jurusan dan Kuota Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia 2022 Terdapat tujuh jurusan atau program studi prodi yang bisa didaftarkan oleh calon peserta Sipencatar STPI atau PPI Curug 2022. Ketujuh jurusan memiliki jenjang yang beragam, mulai dari Diploma III D-III hingga Diploma IV D-IV. Setiap jurusan akan menetapkan kuota tertentu sesuai dengan formasi yang didaftar. Berikut daftar jurusan dan kuota STPI atau PPI Curug 20221. Jurusan D-IV Penerbang Kuota formasi pola pembibitan Kemenhub 16 taruna/taruni 2. Jurusan D-IV Teknik Listrik Bandar Udara TLB Kuota formasi pola pembibitan Kemenhub 22 taruna/taruni Kuota formasi khusus putra/putri Papua/Papua Barat 2 taruna/taruni 3. Jurusan D-III Teknik Mekanikal Bandar Udara TMB Kuota formasi pola pembibitan Kemenhub 64 taruna/taruni Kuota formasi khusus putra/putri Papua/Papua Barat 8 taruna/taruni 4. Jurusan D-III Teknik Bangunan dan Landasan TBL Kuota formasi pola pembibitan Kemenhub 48 taruna/taruni 5. Jurusan D-III Operasi Bandar Udara OBU Kuota formasi pola pembibitan Kemenhub 72 taruna/taruni 6. Jurusan D-III Pertolongan Kecelakaan Pesawat Kuota formasi pola pembibitan Kemenhub 70 taruna/taruni Kuota formasi khusus putra/putri Papua/Papua Barat 2 taruna/taruni 7. Jurusan D-III Penerbangan Aeronautika Kuota formasi pola pembibitan Kemenhub 24 taruna/taruni Baca juga Pendaftaran IPDN 2022 Kuota, Link Pendaftaran, dan Cara Daftar Sscasn Dikdin 2022 Syarat Pendaftaran Sekolah Kedinasan PTDI-STTD Sekolah Kedinasan di Bawah Kemenhub 2022 Link Daftar, Cara, Syarat - Pendidikan Penulis Yonada NancyEditor Yantina Debora
PROFIL SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA CURUG-TANGERANG INDONESIA Sekolah Tinggi penerbangan Indonsia STPI merupakan instansi pendidikan pemerintah dibawah pengawasan dan tanggung jawab Kementerian Perhubungan yang bertugas menyiapkan SDM perhubungan melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Hal ini sejalan dengan salah satu Program utama pemerintah Republik Indonesia adalah mencerdaskan bangsa sesuai dengan perintah UUD 1945 Pasal 31 tentang Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Sebagai sebuah pendidikan tinggi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI Curug-Tangerang ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat dibidang transportasi udara. Selanjutnya guna memenuh kebutuhan SDM dibidang penerbangan, STPI Curug secara terus menerus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas para lulusannya guna mendukung pengembangan profesionalisme SDM dibidang penerbangan baik untuk kebutuhan nasional maupun internasional. Sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan, STPI selalu berupaya meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhanpendidikan dengan menerapkan prosedur yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Pendidikan Tinggi BAN-PT kementrian Pendidikan Nasional Kemendiknas, Otoritas Penerbangan Nasional Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan dan Organisasi Penerbangan Internasional ICAO, FAA, dan EASA melalui standar pendidikan tiap-tiap instansi tersebut. Hal ini ditandai dengan diperolehnya Approval Education sebagai pengakuan terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan approval tersebut. STPI Curug terus meningkatkan kualitas pengembangan diri diantaranya Infrastruktur sebagai Sarana dan prasarana pendidikan. Penyempurnaan kurikulum dan sylabusnya mengikuti perkembangan teknologi yang mutakhir. Peningktan mutu professional dosen/infrastrukturnya dengan meningkatkan tingkat pendidikan dan keahliannya. Penyediaan dana yang mendukung operasional kegiatan. Manajemen yang professional. Pengaruh dari approval tersebut akan menambah kepercayaan masyarakat tentang pendidikan dan pelatihan dibidang penerbangan sehingga diharapkan dapat mendukung program pemerintah guna mencapai ZERO ACCIDENT. Sebagai lembaga pendidikan pemerintah dalam bidang penerbangan, STPI-Curug telah berperan penuh dalam menyediakan Sumber Daya Manusia SDM yang telah menyebar di semua lini dunia penerbangan, baik pada operator penerbangan milik Negara, Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Swasta serta pada Bandar udara di seluruh Indonesia. Selain di Indonesia, lulusan STPI Curug juga diterima di Negara lain. Bahkan ada peserta didik yang berasal dari Negara lain Malaysia,Myanmar, Timur Leste, dan lai-lain. Pada era sekarang, perkembangan dunia penerbangan di dalam dan diluar negeri cukup pesat, perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan teknologi pesawat, teknologi bandara, teknologi pelayanan navigasi udara maupun perkembangan manajemen transportasi udara. Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi STPI-Curug sebagai penyedia sumber daya manusia. Sebagai lembaga pendidikan milik pemerintah yang memiliki tugas pokok menyiapkan SDM dalam bidang penerbangan. Sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan, STPI Curug berusaha meningkatkan kapasitas fasilitas diklat, baik fasilitas asrama, ruang kelas, laboratorium, workshop dan simulator. Hal ini dilakukan untuk memenuhi jumlah SDM Penerbangan yang setiap tahunnya selalu meningkat akibat adanya regenerasi dan peningkatan frekuensi penerbangan sebagai dampak pembangunan di negara yang semakin meningkat. Dalam melaksanakan kegiatannya, STPI Curug didukung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN dan dana masyarakat dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP untuk digunakan sebagai operasional kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi dan peningkatan fasilitas diklat. STPI-Curug selalu meningkatkan fasilitas diantaranya Pengadaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBN. Standarisasi kurikulum dan silabus, mengacu kepada Internasional Civil Organization ICAO sebagai standarisasi kompetensi keahlian/ keterampilannya dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional sebagai standarisasi keilmuannya. Peningkatan dan pengembangan dosen/instruktur dengan cara memberi beasiswa untuk jenjang pendidikan lebih tinggi. Manajemen yang professional, sesuai standar mutu ISO. A. SEJARAH SINGKAT Sejak berdirinya pada tahun 1952 sampai saat ini Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan statusnya. Nama yang pertama kali adalah Akademi Penerbangan Indonesia API yang didirikan pada 1 Juni 1952 di Gempol. Kemayoran–Jakarta. Kemudian pada tahun 1954 API pindah ke komplek Sekolah Tinggi Penerbangan Curug, Tangerang, Banten. Peresmiannya oleh Menteri Perhubungan Rl Ir H. rangka program Pembangunan Lima Tahun PELITA. Pada tahun 1969 API berubah menjadi Lembaga Pendidikan dan Penerbangan Udara LPPU dan berada di bawah Direktorat Jenderal Udara dan Pelatihan Perhubungan. Setelah adanya UU No. 44 dan 45 tahun 1975 maka LPPU dibagi menjadi dua instansi yaitu Pusat Pendidikan Perhubungan Udara PUSDIKLAT serta Pendidikan dan Latihan Penerbangan PLP yang berada di bawah tanggungjawab Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan. Berdasarkan Surat Keputusan Menten Perhubungan Nomor KM. 50/OT/Phb-1978, salah satu unit kerja PLP yang menangani Bandar udara lepas dan berdiri sendiri dan menjadi Bandar Udara Budiarto yang berada di bawah kantor wilayah Departemen Perhubungan propinsi Jawa Barat. Nama Bandar Udara Budiarto diambil dari nama Direktur API yang ke 4 yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat terbang Fokker 27 di Filipina tahun 1967. Program pendidikan yang dilaksanakan PLP sampai dengan tahun 1980 adalah program non diploma dengan kurikulum yang mengacu pada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional ICAO. Pada tahun 1981 PLP berstatus perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan program diploma dua untuk diklat awal dan diploma tiga untuk diklat lanjutan. Berdasarkan UU No 289 dan PP No 30/90 PLP diharuskan menyesuaikan statusnya menjadi salah satu perguruan tinggi yaitu Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, atau Politeknik. Melalui perjuangan yang cukup keras dengan dibantu oleh konsorsiurn dari Institut Teknologi Bandung ITB, pada tanggal 10 Maret 2000 keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2000 tentang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI yang menyatakan bahwa STPI adalah Perguruan Tinggi Kedinasan dilingkungan Departemen Perhubungan yang mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan profesional dibidang penerbangan. Tindak lanjut dari Kepres No. 43 tahun 2000 tersebut telah diterbitkan keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 64 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, dan Keputusan Menteri Perhubungan No. tentang Statuta Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sejak saat itu STPI berhak menyelenggarakan program pendidikan setingkat Sarjana yaitu sampai Diploma IV, dan lulusan Diploma IV berhak menyandang gelar Sarjana Sains Terapan Menyikapi keadaan perekonomian negara yang kurang baik sebagai dampak dari krisis global, maka secara bertahap subsidi dari pemerintah semakin dikurangi. instansi-instansi pemerintah didorong untuk lebih mandiri khususnya dalam pengelolaan keuangannya. Menyesuaikan dengan perihal tersebut dan sejalan dengan era reformasi yang menuntut keterbukaan, maka STPI-curug juga dituntut untuk menjalani perubahan status menjadi Badan Layanan Umum BLU dan sampai saat ini masih dalam proses perubahan status tersebut. B. VISI, MISI DAN NILAI Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi STPI-Curug serta melihat latar belakang dan mencermati kegiatan-kegiatan yang dilakukan, maka STPI-Curug merumuskan visi dan misi adalah sebagai berikut Visi Menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional maupun internasional untuk menuju pusat unggulan centre of excellent yang berstandar internasional. Misi Menyelenggarakan pendidikan & pelatihan di bidang penerbangan Menyelenggarakan penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan Mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui SDM bidang penerbangan yang memiliki iman dan takwa, berkualitas internasional, mampu bersaing, mandiri dan profesional Menyediakan sistem data dan informasi yang akurat Nilai Beretika, dalam melaksanakan tugas dengan jujur, tulus & adil; Responsif, yaitu tanggap, memenuhi janji ,tepat waktu, memberikan komitmen dan mendorong partisipasi semua pihak/ takeholders. Akuntable Initiatif dan inovatif STPI menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan secara keilmuan maupun kompetensi dan profesionalisme yang dapat diterima dunia penerbangan secara nasional dan internasional. Keunggulan tersebut ditandai dengan pemenuhan standar lulusan yang telah memenuhi syarat akreditasi akademik melalui otoritas pendidikan nasional maupun sertifikasi profesi yang di akreditasi oleh otoritas penerbangan sipil nasional melalui pemenuhan syarat peraturan keselamatan penerbangan sipil Civil Aviation Safety Regulation/CASR maupun lembaga penerbangan sipil internasional terkemuka dunia ICAO, FAA, EASA,dll. C. TUGAS POKOK DAN SASARAN Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK. 297 Diklat-2001 tentang Statuta Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, maka STPI-Curug memiliki tugas pokok yaitu menyelenggarakan program pendidikan profesional di bidang penerbangan sesuai dengan standar internasional melalui program pendidikan diploma, non diploma, diklat pendek short course dan recurrent penyegaran. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, STPI-Curug menyelenggarakan fungsi sebagai berikut Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan profesional Penerbangan. Pelaksanaan penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan perpustakaan, laboratorium, sarana dan prasarana. Pembinaan civitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya. Pengelolaan administrasi umum, akademik dan ketarunaan. Sedangkan sasaran yang akan dicapai oleh STPI-curug adalah sebagai berikut. Terwujudnya STPI-Curug sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam membangun masyarakat dan lingkungannya yang berdasarkan pada pengembangan IPTEK untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Semakin meningkatnya dan meratanya infrastruktur pendidikan tinggi yang memadai untuk menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi di semua unit kegiatan secara proporsional. Meningkatkan kualitas pelayanan pada STPI yang berbasis Teknologi Informasi secara terpadu. D. LAMBANG STPI Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia memiliki lambang berbentuk Burung Rajawali yang membawa perisai yang menggantung di dadanya serta mencekram sehelai pita yang bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI yang berarti mengabdi untuk persatuan, berwarna kuning emas yang sedang terbang mengarungi angkasa luas menggambarkan STPI Curug adalah lembaga yang dinamis dan senantiasa mengembangkan diri ke arah yang lebih sempurna. Gambar 3. Lambang STPI-Curug Filosofi visual lambang tersebut terdiri dari tiga bagian yang mempunyai makna sebagai berikut 1. Burung Rajawali Sayap kiri lima helai menyiratkan visi STPI dan pemikiran maju yaitu menghasilkan lulusan yang diakui di lima benua. Sayap kanan lima helai menyiratkan misi STPI yaitu didalam menunjang program pemerintah guna menciptakan kemantapan lima unsur pokok pembangunan yaitu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Ekor lima helai menyiratkan bahwa landasan idiil penyelenggaraan STPI adalah Pancasila. Pangkal ekor lima helai menyiratkan pedoman pembinaan STPI yaitu menciptakan manusia yang memiliki jiwa korsa dan mencerminkan Lima Citra Manusia Perhubungan Perisai Perisai yang menggantung di leher burung rajawali, terdiri dari Tulisan SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA Kuncup bunga melati di tengah-tengah yang terdiri dari tiga helai daun bunga dan tiga helai kelopak bunga yang menggambarkan bulan kelahiran STPI yaitu bulan tiga atau Maret dan meiliki makna antara lain 1 Tiga helai daun bunga melati yang sedang mekarmenyiratkan bahwa pada awal kelahirannya, STPI mendidik para remaja untuk menjadi penerbang, teknisi penerbangan dan operator/administrator penerbangan. 2 Tiga helai kelopak bunga menyirakan bahwa tugastugas STPI meliputi tiga tugas utama yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu tuga pendidikan, tugas penelitian dan tuga pengabdian kepada masyarakat Untaian mata rantai berjumlah sepuluh yang sambung menyambung manjadi satu berbentuk lingkaran yang melingkari kuncup bunga melati menggambarkan tanggal dikeluarkannya Keputusan Presiden berdirinya STPI yaitu tanggal 10 Maret dan memiliki makna bahwa semua kegiatan STPI adalah untuk kesatuan dan persatuan bangsa dan tanah air Indonesia. Dua helai untaian padi yang berisi 43 butir padi 21 di kiri dan 22 di kanan menggambarkan nomor Keputusan Presiden tentang pendirian STPI yang menyiratkan bahwa STPI mencetak sumber daya manusia guna memperkuat ekonomi bangsa demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia Sehelai pita Sehelai pita bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti mengabdi untuk persatuan Filosofi Warna yang digunakan adalah kuning emas yang menyiratkan ketajaman pikiran, keagungan cita-cita, keluhuran budi pekerti dan kecemerlangan pikiran di dalam menapak masa depan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia bidang penerbangan.
gelar lulusan stpi curug